Foto pengukuhan guru besar UNM |
Sulselexpose.id.MAKASSAR--Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melakukan sidang terbuka luar biasa dalam rangka pengukuhan dua guru besar, di Ballroom Teater Menara Pinisi UNM, Kamis 27 Oktober 2022.
Kedua guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof. Dr.
Drs. H. Akmal Hamsa, M.Pd sebagai profesor dalam bidang ilmu pendidikan bahasa
Indonesia dan Prof. Dr. Ramly, M.Hum sebagai profesor dalam bidang ilmu
pendidikan bahasa.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Akmal Hamsa mengangkat
judul penelitian “Era Industri 4.0 Sebagai Tantangan dan Peluang Dalam
Pengembangan Pembelajaran Literasi Bahasa Indonesia”.
Sedangkan, Prof Ramly mengangkat judul penelitian
“Kebijakan Bahasa di Organisasi Supranatural dan Potensi Sosiolinguistik Bahasa
Indonesia Menjadi Bahasa Resmi Asean”.
Rektor UNM, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP.,
IPU., ASEAN Eng dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya
kepada kedua guru besar yang baru saja ia kukuhkan.
“Beliau-beliau adalah orang hebat pakar bahasa di
Indonesia, kedua profesor ini pun bahkan sangat berjasa dalam hidup saya ketika
menyelesaikan studi doktor di IPB Institute Pertanian Bogor,” ujarnya.
Sebab, kata Prof Husain Syam, pencapaian guru besar
adalah keinginan atau obsesi semua dosen di perguruan tinggi. Tetapi tidak
mudah diperoleh, karena bagian dari akumulasi sebagai seorang abdi negara.
“Karena itu patut kita berikan penghargaan kepada
Prof Akmal dan Prof Ramly karena menjadi pencapaian catatan yang luar biasa
bisa mendapatkan point tinggi sehingga sangat layak mendapatkan gelar
profesor,” terangnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Prof Akmal
Hamsa dalam pengembangan literasi bahasa Indonesia dan menyikapi pembelajaran
di era 4.0 maka literasi bahasa tidak boleh ketinggalan.
“Begitulah kata kunci yang disampaikan Prof Akmal.
Harus bahasa dikembangkan dalam era teknologi berbasis digital yang ada
sekarang, itu sebuah pikiran yang akan diantarkan sebagai bahasa resmi kita di
republik ini,” ucap Guru besar di bidang pertanian ini.
Sementara Prof Ramly, kata Rektor UNM dua periode
itu, sangat piawai dalam menyampaikan orasi ilmiahnya dengan membuat bahasa
Indonesia harus menjadi bahasa resmi Asean.
“Kalau perlu kita antarkan dalam berbagai ikon
bahasa internasional. Saya kira ini bukan hal mustahil bahwa memang bahasa
Indonesia sudah pantas menjadi bahasa Asean karena ada 48 negara yang
menggunakan bahasa Indonesia,” kata dia.
Kendati demikian, Prof Husain Syam terus mendorong
dan mengusul kepada para calon guru besar UNM sehingga dapat berpros secepat
mungkin untuk segera menyelesaikan penelitiannya menuju gelar profesor.
“Kita terus dorong dan mengusul lebih banyak lagi
guru besar kedepan, pokoknya ada 32 yang sedang diusul. Kalau dalam dua tahun
kedepan itu tercapai maka UNM sangat hebat sekali,” pungkasnya.
Dalam pengukuhan kali ini, turut dihadiri oleh
Anggota DPRD Sulbar, pimpinan Fakultas UMI Makassar, tokoh masyarakat Sulbar,
pejabat daerah lintas provinsi, serta para keluarga besar guru besar yang
dikukuhkan.