WAJO - Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu membuka Festival Danau Tempe (FDT) tahun 2024 di Lapangan Merdeka Sengkang, Jumat (23/08/2024).
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu mengungkapkan, Festival Danau Tempe yang yang dilaksanakan tahun ini merupakan event tahunan yang tercatat sebagai kalender pariwisata tingkat Kabupaten Wajo dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Meskipun belum termasuk dalam 110 event unggulan yang tercatat dalam katalog Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024, kata dia, tentu sepakat untuk sama-sama berupaya keras agar Festival Danau Tempe menjadi semakin berkualitas setiap tahunnya.
Dikatakan bahwa, penyelenggaraan event yang berkualitas dapat menjadi media promosi dan penggerak wisata yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Maka Festival Danau Tempe kali ini diharapkan mampu menjadi media promosi daya tarik destinasi wisata Danau Tempe, serta menjadi ajang bagi seluruh pelaku pariwisata, ekonomi kreatif, pelaku UMKM, pelaku seni, serta seluruh masyarakat sekitar Danau Tempe pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Wajo pada umumnya.
"Saya selaku pribadi dan selaku pemerintah daerah, mengapresiasi pelaksanaan Festival Danau Tempe ini yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Sengkang dan Pesisir Danau Tempe di Desa Assorajang Kecamatan Tanasitolo," ucapnya.
Andi Bataralifu menjelaskan, Danau Tempe yang membentang di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan, diantaranya Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap, serta Kabupaten Wajo dengan luas sekitar 350km2 menjadikan Danau Tempe terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
"Dengan kondisi demikian, maka perlu kolaborasi dan kerja sama dari banyak pihak dalam rangka menfaatkan potensinya baik dari sektor perikanan, sosial budaya maupun dari sektor pariwisata," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Andi Bataralifu juga mengungkapkan, kalau Danau Tempe setiap tahunnya mengalami masalah pendangkalan sekitar 30cm, masalah terasa terutama ketika musim hujan, air akan melimpah membanjiri kawasan permukiman. Pendangkalan ini disebabkan karena sedimentasi tanah dan lumpur yang terbawa dari sungai dan anak sungai yang mengairi danau, sedangkan aliran keluarnya hanya satu sungai.
"Beruntung Pemerintah Pusat telah melakukan revitalisasi, walaupun sempat terhenti karena covid-19 yang lalu, namun pada tahun 2024-2025 akan kembali dilanjutkan. Mari kita jaga dan mendukung upaya revitalisasi ini agar berjalan lancar dan mendapatkan manfaat sesuai yang diharapkan," tuturnya.
Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD Dirjen Otoda Kemendagri ini mengutarakan, salah satu atraksi wisata yang menjadi daya tarik wisata di Danau Tempe, selain Festival Danau Tempe ini, adalah kearifan lokal dalam sistem bermukim mengapung di Danau Tempe. Rumah mengapung yang terdapat di Danau Tempe bukan saja sekadar rumah yang dibuat secara mengapung, tetapi rumah yang dibuat dari proses adaptasi masyarakat terhadap lingkungan di atas air selama puluhan tahun yang memiliki mata pencaharian di Danau Tempe.
"Pemandangan tersebut menjadi daya tarik wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang mendominasi kunjungan secara umum di seluruh objek wisata di Kabupaten Wajo. Namun pada beberapa tahun terakhir ini, jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan akibat jumlah rumah terapung berkurang secara signifikan," tuturnya.
Dia m,enyebutkan bahwa, tercatat pada tahun 2016 terdapat sekitar 80 unit rumah mengapung di Danau Tempe, namun seiring tahun, jumlah rumah mengapung berangsur berkurang, bakan pada tahun 2024 ini tersisa tinggal 7 unit rumah saja.
"Maka untuk mengembalikan potensi wisata Danau Tempe, selaku pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu berkolaborasi mencarikan solusi dan kerja nyata agar potensi ini kita dapat angkat kembali," harap orang nomor Wahid di Bumi Lamaddukkelleng ini.
Sementara Plt.Kadis Porapar Kab.Wajo Muhammad Ilyas berharap agar kegiatan FDT 2024 menjadi ajang untuk lebih memperkenalkan pesona dan destinasi wisata Kabupaten Wajo kepada wisatawan mancanegara maupun domestik serta menjadi penyemangat dari upaya membangun pariwisata di Kab.Wajo menjadi lebih baik (*)