Foto: Nurwansyah, Juru Bicara Ar-Rahman
Minggu, 22 September 2024
WAJO--Juru bicara kandidat pasangan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Wajo Periode 2025-2030 H. Andi Rosman, S.Sos, M.M. dan dr. H. Baso Rahmanuddin, M.M., M.Kes. yang berslogan Ar-Rahman, Nurwansyah menanggapi pernyataan juru bicara kandidat Pammase yang menyatakan bahwa tidak benar jika Andi Azis adalah mantan Korcam Pammase (Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. dan H. Amran, S.E. )
"Tim pemenangan paslon kurang tepat menjustfikasi pilihan politik seseorang. Apalagi sampai menyematkan istilah kasar, menyebut rakyat sebagai pengkhianat adalah kekeliruan. Sebab, apa yang disampaikan Andi Azis saat peresmian posko Ar-Rahman itu adalah hak pribadi," ungkap Nurwansyah.
Lanjut, kata Nurwansyah jika istilah kasar seperti itu dilontarkan terus menerus kepada rakyat Wajo yang mendukung Ar-Rahman maka kemungkinan 80 persen rakyat Wajo akan disebut pengkhianat. Pernyataan ini berbahaya bagi Pilkada Wajo.
"Situasi saat ini, dukungan rakyat terus meningkat kepada Ar-Rahman. Ini menunjukan dukungan rakyat kepada Ar-Rahman akan linier dengan suara partai politik pendukung dan pengusung Ar-Rahman pada pemilu 2024 yang mencapai 80 persen dari pemilih di Wajo, artinya berpotensi bahkan bisa lebih 170 ribu orang akan bersama Andi Azis memilih Ar-Rahman."
Sementara itu mantan Ketua DPC Nasdem Kabupaten Wajo Andi Gusti Makkarodda juga menanggapi perkara ini. Menurutnya dirinya beberapa kali mendatangi dan mengajak Andi Azis supaya bergabung pada Partai Nasdem.
"Saya beberapa kali bertemu pak Andi Azis di Jalang. Hajatan masuk rumah barunya pun saya hadir. Bahkan beliau sering bonceng saya ke masjid untuk salat berjamaah." terang Andi Gusti.
"Memang pak Andi Azis adalah loyalis Amran Mahmud, itu adalah fakta, bahkan setelah bergabung di Partai Nasdem pun tetap memfasilitasi Amran Mahmud jika berkunjung ke Jalang di Sajonging. Jadi kurang tepat menyebut pak Andi Azis sebagai pribadi yang tidak amanah dan berkhianat karena tidak ada rakyat yang berkhianat tetapi sebaliknya, pemimpin yang diperjuangkan oleh rakyat, terkadang menghianati amanah dan perjuangan rakyat," demikian Andi Gusti Makkaroda sebagaimana dikutip dari Tim Media Ar-Rahman.