WAJO-Hadisrah, S.H. yang juga alumnus Fakultas Hukum Unhas semalam terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Wajo dalam Musyawarah Daerah (Musyda) XXI di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Jalan Datuk Sulaiman No.2 Sengkang, Jumat, 20 September 2024.
Hadisrah, yang kerap dijuluki si Singa Forum akibat sering bersuara lantang dan kritis di berbagai forum, terpilih sebagai salah seorang dari 9 formatur. Mereka adalah Muchsin Agustiawan, S.Sos., Andi Muh. Ikram Mahta, S.Pd., Hadisrah, S.H., Jawal Rahman, S.E., Farlin, S.E., Iskandar Arifin, S.S., Muhammad Arafah, S.Pd.I., Ahmad Azhar Mawardi, S.IP., dan Wahiduddin, S.Kom.
Sedangkan tiga pengurus terpilih adalah Ketua Hadisrah, S.H., Sekretaris Jawal Rahman, S.E., dan Bendahara Muchsin Agustiawan, S.Sos.
Sidang-sidang Musyda semalam berlangsung alot di bawah kendali pengarah (SC) Ambo Upe, S.T. dan Hadisrah, S.H. Jelang tengah malam pengarah (SC) menetapkan ke sembilan formatur terpilih tersebut.
Musyda diawali dengan pemaparan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PDPM Wajo 2020-2024 oleh trio Ketua-Sekretaris-Bendahara. Sidang pun menetapkan LPJ Ketua PDPM Kabupaten Wajo 2020-2024 Sulaeman Nyampa, S.Fil.I. diterima oleh peserta Musyda.
Siang harinya Musyda dibuka oleh Muhammad Irsyad, S.Ag., M.M. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Wajo saat mana dalam amanatnya mengatakan bahwa saat ini sangat dibutuhkan kolaborasi. "Kita tidak boleh bercerai-berai dan sendiri dalam mengurus pergerakan Persyarikatan dan Bangsa," ujar Irsyad dalam amanatnya.
Tema Musyda sendiri kali ini adalah Kolaborasi Pemuda, Memajukan Kabupaten Wajo. Ketua Panitia Pelaksana (OC) Musyda Muhammad Arafah, S.Pd.I., dalam laporannya saat Pembukaan Musyda menyebut Musyda sebagai regenerasi kader Muhammadiyah. Dilaporkan pula bahwa Musyda didahului oleh kegiatan Pramusyda berupa turnamen bulutangkis bersama masyarakat umum. "Ini sebagai upaya mengenalkan Muhammadiyah ke masyarakat umum."
Arafah mendaku musyda kali ini digelar dengan penuh kemandirian tanpa memberatkan senior-senior Muhammadiyah Wajo. "Pendanaan berasal dari kas dan pengurus," kunci Arafah.
Ketua Demisioner Sulaeman Nyampa sendiri menegaskan bahwa Musyda ini lebih pada keberlanjutan, bukan pergantian pengurus.
Aspikal, S.Pd., M.Pd. Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Sulawesi Selatan dalam sambutannya saat Pembukaan Musyda menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan dan kader. "Musyda itu proses keberlanjutan sebuah organisasi, bukan pergantian. Musyda adalah sebuah indikator sehatnya sebuah organisasi. Muhammadiyah harus meninggalkan generasi yang kuat. Musyda adalah salah satu ukuran bahwa yang akan melanjutkan pergerakan ini harus kuat."
Aspikal pun memuji dan bersyukur jikalau PDPM Wajo sebagai satu-satunya PDPM di Sulsel yang memiliki badan usaha yakni Badan Usaha Milik Pemuda Muhammadiyah dengan unit usaha perdagangan beras.
"Musyda ini menandakan bahwa organisasi ini di Wajo sehat sebab terjadi regenerasi dan kaderisasi. Pemuda Muhammadiyah adalah transit menuju Muhammadiyah setelah IRM, IPM, dan IMM."
Aspikal turut menyinggung pilar Islam berkemajuan dan kemandirian ekonomi, dan politik kebangsaan.
Sumber Foto: Panitia Pelaksana Musyda XXI PDPM Kabupaten Wajo