Penulis: Hasna Ummu Wildan
WAJO-Pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang mengikat seorang pria dan wanita dalam hubungan yang sah berdasarkan syariat. Dalam Islam pernikahan dianggap sebagai ibadah terlama, karena berlangsung sepanjang hidup. Oleh karena itu, pernikahan membutuhkan bekal yang kuat agar dapat bertahan lama dan terhindar dari perceraian.
Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Wajo mewadahi para muslimah yang ingin mendapatkan bekal mengarungi bahtera rumah tangganya dengan menghelat kegiatan Gema Majelis Taklim. Kegiatan ini mengusung tema "Merawat Komitmen Pernikahan, Meniti Jalan Menuju Surga".
Acara ini digelar Minggu, 6 Oktober 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Jalan Rusa, Sengkang dan diikuti lebih dari 200 muslimah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo Ir. Armayani, M.Si. dalam sambutannya memberikan beberapa tips untuk mempertahankan pernikahan dan terhindar dari perceraian.
"Mengingat angka perceraian di Kabupaten Wajo sudah mencapai 986 kasus, di mana data tersebut berdasarkan penelusuran di Pengadilan Negeri Agama Sengkang Periode Januari-September 2024, tips yang pertama adalah komunikasi."
Komunikasi yang efektif, lanjut Armayani, adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan ketika sudah menikah. Komunikasi yang kurang baik dapat memunculkan berbagai permasalahan.
"Yang kedua, bijak dalam mengelola konflik rumah tangga. Setiap hubungan pasti akan menemui konflik di dalamnya, tapi bagaimana kita mampu mengelola konflik sangat lah berpengaruh."
Menurut Armayani, sejatinya jika kita sudah bisa mengelola konflik dengan baik, maka tidak akan menimbulkan perpisahan.
Yang berikutnya adalah saling menghargai pasangan, “Jangan karena Ibu-Ibu tinggi jabatan, maka merendahkan suami. Setinggi apapun jabatan Anda, suami adalah kepala keluarga. Jadi, harus menghargai suami dan juga pihak keluarganya," ujar ibu tiga orang anak itu.
Tips terakhir dari Armayani adalah saling menjaga komitmen. Menjaga komitmen adalah hal yang tidak kalah pentingnya. Menurutnya, ketika kita sudah menikah maka akan terjadi banyak perubahan pada diri pasangan.
Perubahan-perubahan ini bisa memicu berbagai konflik jika tidak bisa menjaga komitmen. “Idi’mi tuh nonroi makkunriyye (Red: pernikahan bergantung pada sang wanita), bagaimana membina keluarga sakinah mawaddah warahmah,” tambahnya.
Sebagai penutup Armayani menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Muslimah Wahdah yang tak henti-hentinya melakukan kegiatan di bidang keagamaan. “Saya kira bagus dan tepat sekali apa yang menjadi tema kegiatan. Saya jempol untuk Wahdah atas temanya. Semoga materi yang disampaikan oleh Ustadzah nanti dapat mengupas tuntas permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang.”
Penulis bergiat di Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Wajo. Sumber Foto: Arsip dan Penulis