JAKARTA – PT Semen Tonasa kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam ajang Apresiasi Kinerja Stakeholder Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) tahun 2024. Acara penghargaan ini digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi nyata PT Semen Tonasa dalam mendukung percepatan pengembangan EBTKE di Indonesia, khususnya melalui inovasi bertajuk “Peningkatan Efisiensi Energi Melalui Modifikasi Sistem Gas Analyzer untuk Optimalisasi Advance Process Control di Plant Tonasa 5.”
PT Semen Tonasa menjadi satu-satunya perusahaan dari sektor industri semen yang meraih penghargaan pada kategori Inovasi Khusus pada Manajemen Energi di Industri tahun ini.
Inovasi Berbasis Teknologi untuk Efisiensi Energi
Inovasi ini lahir dari upaya perusahaan dalam menurunkan konsumsi energi panas dan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif pengganti batu bara di pabrik Semen Tonasa. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penerapan dan optimalisasi Advance Process Control (APC) pada sistem Kiln.
Namun, optimalisasi APC sangat bergantung pada keandalan alat ukur seperti Gas Analyzer. Ketidakandalan alat ini menjadi tantangan utama sehingga perusahaan melakukan modifikasi sistem Gas Analyzer. Hasilnya, alat menjadi lebih andal, yang berdampak langsung pada optimalisasi APC dan efisiensi energi.
Direktur Operasi PT Semen Tonasa, Mochamad Alfin Zaini, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diterima perusahaan. “Inovasi ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi di Indonesia.”
“Dengan optimalisasi teknologi, termasuk APC berbasis machine learning, kami berharap dapat terus berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi karbon serta meningkatkan efisiensi operasional di seluruh lini produksi,” lanjutnya.
Dukungan untuk Agenda Keberlanjutan
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, menambahkan bahwa penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan mengambil peran strategis dalam mendukung agenda transisi energi dan keberlanjutan di Indonesia.
Inovasi ini tidak hanya berhasil meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga telah mendapatkan hak paten, direplikasi di unit pabrik lain, dan bahkan memperoleh penghargaan internasional pada ajang APQO di Australia pada tahun 2021.
Hasil implementasi inovasi ini mencatatkan efisiensi energi termal dan listrik sebesar 83.140 GJ per tahun, setara dengan penghematan biaya sebesar Rp 6,3 miliar per tahun. Selain itu, penggunaan bahan bakar alternatif meningkat dari 6,93% menjadi 12,06%.
“Inovasi ini juga berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 7.891.405 kg CO₂, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” tutup Asruddin.
.jpeg)
